Program Studi S-1 Seni Rupa Murni kembali menggelar kegiatan berupa WorkshopPembuatan Kanvas Lukis. Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis, 23 November 2017 di ruang workshop Seni Murni Universitas Kristen Maranatha. Tujuan kegiatan ini agar mahasiswa dapat membuat kanvas sendiri untuk karya karya seni lukisnya, melatih mahasiswa untuk dapat membuat suatu produk yang kedepannya layak dipasarkan, dan meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam praktik pengetahuan bahan. Trainer dalam kegiatan ini adalah Irman Anas yang memandu mahasiswa dalam praktik pembuatan kanvas. Setiap tahapan kain harus dijemur hingga kering. Setelah selesai proses penjemuran, kanvas dapat digunakan untuk melukis. Saat ini kain kanvas jenisnya banyak dijual dipasaran. Harganya cukup mahal. Dengan pelatihan ini diharapkan mahasiswa dapat memenuhi untuk kebutuhannya sendiri dalam mengerjakan tugas tugas kuliahnya. Semoga keahlian ini dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa seni murni.
Melukis di atas kanvas dengan media cat minyak atau akrilik adalah media yang sudah biasa dilakukan oleh para seniman. Namun, melukis di atas kain sutra belum banyak seniman yang melakukannya. Sisi inilah yang dihadirkan oleh Program Studi S-1 Seni Rupa Murni, bahwa banyak media yang dapat dieksplorasi oleh seniman. Bertempat di Gedung B lantai 5 Art Space pada 22 November 2017, Program Studi S-1 Seni Rupa Murni menghadirkan seorang seniman lukis menggunakan media kain sutra. John Martono, dikenal dengan nama CaptainJohn oleh para mahasiswanya, merupakan seniman asal kota Bandung yang karyanya sudah menjelajahi galeri di London, Australia, Dubai, Singapura, dan banyak negara lainnya. Karakteristik karyanya adalah desain abstrak di atas sutra. Karya beliau juga merambah ruang-ruang publik di kota Bandung seperti di Bandara Husein Sastranegara dan Jembatan Pelangi Antapani. Kemampuannya yang mumpuni dibagikan di ruang Art Space Seni Rupa Murni, dihadiri oleh mahasiswa dan dosen. Banyak mahasiswa antusias untuk menimba pengalamannya yang tidak diragukan lagi. Hal yang menarik disampaikan dalam presentasinya, dengan keras ia menggaris bawahi bahwa untuk menjadi seniman profesional harus dapat menata waktu dengan baik dan profesional dalam menghadapi tuntutan deadline pekerjaan. Tidak ada istilah menunda pekerjaan. Ia mencontohkan ketika ia memilih hidupnya sebagai seniman, maka setiap hari ia sudah mengatur waktunya untuk melukis seperti halnya jam kantor. Ia juga berprofesi sebagai dosen tetap di Institut Teknologi Bandung. Untuk keseimbangan jiwanya, John juga banyak mengadakan aktivitas sosial dengan masyarakat yang melibatkan mereka dalam pembuatan karya seninya. Misalnya dengan membuat lukisan mural di lingkungannya. Jiwanya yang ala rocker juga diisi dengan kegemarannya main band bersama koleganya. Mahasiswa dalam kesempatan ini banyak belajar dari seorang seniman multi talenta yang profesional. (berita oleh: Dr. Dra. Ariesa Pandanwangi, M.Sn. – Kepala Badan Perencanaan, Pemantauan, dan Jaminan Mutu)